“Katakan siapa namamu, maka aku akan tahu siapa ayahmu.”
Dia anakku
Diasuh dalam rahim mulia isteriku Dibesarkan dalam buaian lembutnya dan keluasan mimpiku untuk menjadi seorang hamba Dzat Mahakuasa yang menjadikanya pemimpin dengan sifat kemulyaan untuk menggapai ridhlo-Nya
Beberapa minggu sebelum kelahiran anakku, saya sempat membawa istriku ke klinik spesialis ibu dan anak untuk di cek mengunakan Ultrasonografi (USG). Saya lihat gerakan detak jantungnya dan bentuk mungilnya walaupun samar.. Alhamduillah sehat dan normal kata dokternya. Dan petanyaan seorang calon bapak yang pasti ditanyakan adalah mengenai jenis kelaminya, Insya Allah anakku akan terlahir sebagai seorang laki-laki! Alhamdulillah..
Nizar Hafiy Abdani adalah nama yang telah kami siapkan untuk anak pertama kami ini. Nizar Hafiy Abdani artinya “yang ahli memimpin, yang memuliakan, ’abdi’ hamba Allah”. Sebenarnya aku dan istriku sudah membuat list nama-nama, tapi sangking banyaknya jadi bingung. Dalam pemilihan waktu kami sepakat pada hari H selepas kelahiran anakku untuk pemberian nama. Dan nama tersebut tiba-tiba muncul ketika ditanyakan siapa namanya, sebagai hak seorang ayah memberikan nama pada anaknya. Mungkin ini adalah nama terbaik dari berbagai list tsb,Amiin. Sebagaimana nama adalah do’a maka nama ini kami pilih dengan segunung harap. Bukan sekedar pembeda, bukan hanya nama panggilan ataupun identitas semata.
Kenapa nama ini kami pilih? Inilah alasannya. Kelak, anakku harus memahami makna dari nama yang dimilikinya dan mengerti mengapa nama itu yang dipilih ayah-bundanya.
Tidak jauh dari artinya, kami berharap ia akan menjadi hamba Allah yang dapat memimpin diri-keluarga dan sesamanya sebagaimana seorang diri adalah pemimpin. Dan bilamana kamu menjadi pemimpin maka cukuplah Rasulallah Muhammad SAW sebagai suritauladanmu kemudian para sahabat dan para penerus perjuanganya yang senantiasa iltizam dan istiqamah dijalanNya. Kemudian bisa memuliakan sesamanya dan terutama orang tuamu ini sehingga engkau menjadi anak yang saleh.
Dan jika saya memberikan nasihat kepadanya maka cukuplah seperti nasihat luqman kepada anaknya sebagaimana terukir abadi di dalam al-qur’an surat luqman 13-19.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Anakku jadikanlah Islam(qur’an, sunnah, ijma’ dan qiyas) sebagai pegangan hidupmu. Serta masuklah kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh).. bak selamilah lautan itu sedalam dan sejauh yang engkau sanggupi. Rasakanlah pahit-manisnya gulungan ombak dan terpaan badai yang menghujam sehingga engkau akan tabah. Jadilah pejuang Islam yang sejati, jangan hanya menjadi penonton tapi jadilah pemain yang engkau akan kaya ibrah di dalam mengarunginya.
Inilah segunung harapan yang ayah-bunda harapkan dari kelahiranmu, anakku Nizar Hafiy Abdani~ نزار حفى عبد نى ~! Dan, kau boleh memenuhinya sekemampuan dirimu.[]
Nizar anakku! Kini engkau semakin tumbuh seiring perjalanan waktu.. Aq memohon kepada Allah swt semoga bisa membimbing dirimu menjadi anak yang sholeh.. Semoga Allah membukakan segala pintu rahmat dan kebaikan bagimu serta mencucurkan segala tsaqafah dan ilmu yg bermanfaat sebagai bekal perjalananmu.. dan dirimu memiliki benteng yang kokoh untuk menangkal segala keburukan yang akan menimpamu.. Sehingga menjadikan dirimu orang yang berada di barisan paling depan dalam perjuangan ini.. demi dien ini.. yang semata-mata memohon ridha-Mu yaa Rabbana..
“Aku berlindung kepada Allah untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala setan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat.”
“Semoga Allah memberkahi dan melimpahkan kebahagiaan untuk kami dalam anak yang diberikan kepada kami. Kami pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai de-wasa, serta kami dikaruniai kebaikan-nya. Semoga Allah membalas kami dengan sebaik-baik balasan dan meli-patgandakan pahala kami”[]
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepadaNya.”
Ya Allah, sinarilah hatiku dengan cahaya petunjukMu sebagaimana Engkau telah menyinari bumi dengan cahaya matahariMu selama-lamanya, dengan rahmatMu wahai Dzat yang paling Penyayang.
“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, per-besarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku. “Ya Allah, ciptakan-lah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku, Tam-bahkanlah cahaya untukku, tambahkan-lah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, dan karuniakan-lah bagiku cahaya di atas cahaya”
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang pencip-taan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya, Tuhan kami! Tidaklah Engkau men-ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka. Ya Rabb kami, sesung-guhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zhalim seorang penolongpun. Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seru-an) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Rabbmu"; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji". Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (de- ngan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisiNya pahala yang baik". Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir ber-gerak di dalam negeri. Itu hanyalah ke-senangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Ja-hannam itu adalah tempat yang sebu- ruk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya, bagi mereka Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka ke-kal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. Dan se-sungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menu-karkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh paha-la di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetap-lah bersiap siaga (di perbatasan negeri- mu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Ali ‘Imran, 3: 190-200).
‘Tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang haq selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung’. ‘Wahai, Tuhanku! Ampunilah dosaku’ (Asseifff)